HITAM

"HITAM"

Sepi ini mengisolasiku,aku yang kini diam terkapar di sudut  kesendirian.Rapuh tertambat pada kenyataan yang tercipta.
Bahasaku adalah bisu.Namun tak pernah berhenti memaki waktu yang terus berputar.Ingin ku ludahi wajah sang fajar yang menyembul di ujung timur,seakan lantang menertawakanku.
Di ujung pagi aku tercekat,memagut resah.
Hanya satu kalimat yang terbersit di otakku, teruntuk semua orang yang kecewa tehadapku.
Hinalah aku yang kau anggap sampah.Umpatlah aku yang kau anggap hitam,namun satu hal yang perlu kau tahu...
"Aku tak seperti yang kalian sangka.."


created by : uhe "insane" ababil
(mohamad radjab cliemarcell)

Titik Sadar

"Titik Sadar"

 Sunyi senyap berselimut airmata diantara tawa angkuh sang purnama yang menghujam jiwa dengan racun sinarannya. Nafsu yang terus kuasai logika, tanpa ampun terus menjerat pikiran dengan semua kilah tentang memory kelabu yang naungi perjalanan hidupku. Dinginnya angin malam seakan menertawakan kesendirianku, menelusup masuk melewati jendela kamar yang terbuka. Gelap ini mengisolasiku.

Di sini aku berdiri, di atas jalan terjal dan berliku yang mulai lelah ku tapaki. Mencoba tuk membaca arti dari kesendirian.Nyalang hitam terus berputar di atas kepala yang terbalut kesunyian. Hingar bingar caci maki kian lantang menghimpit akal.

Mengapa mereka bilang Aku pengecut karena memendam luka?
 Mengapa mereka bilang Aku tak berharga karena Aku tak punya apa yang mereka punya?
 Mengapa mereka bilang Aku egois, ketika Aku menceritakan semua impian dan harapanku?
  
   Rindu aku mendengar nyanyian lirih sang nurani di tengah alunan simponi kehidupan. 
 Rindu aku melihat tawa riang sang jiwa yang melangkah mengikuti irama takdir.

Kesunyian pun terus berceloteh, membisikkan dusta dan kemunafikan. Hingga ragaku tersesat dalam pekatnya airmata yang semakin liar memojokkanku di sudut keterasingan.

Akankah datang secercah cahaya yang akan menuntunku menuju kedamaian yang abadi..??
 Akankah hadir seorang teman yang sudi mencairkan murka..??
 Akankah terulur sedikit senyuman manis dari seseorang yang menjadikan aku sebagai teman,bukan sebagai budak atupun raja..??
  Lama aku terjebak diantara pertanyaan dan harapan yang sama. Lalu muncullah satu pertanyaan lagi di otakku.

"Akankah terbalut semua perih di hati ini hanya dengan mengharapkan sesuatu yang belum pasti kedatangannya..??"

Hitampun terasa semakin pekat, sejenak ku tersadar diri ini semakin tersesat dalam buai angan-angan, dan terbersit keinginan untuk bangkit tanpa mengandalkan belas kasih dari orang lain, berpijak pada keyakinanku sendiri,pada harapan yang pudar oleh kebodohanku yang terbutakan oleh dunia yang memang di ciptakan sebagai tempatnya segala tipu daya dan cobaan.

Ku coba tuk terus melangkah, walau ringkih jalan terjal dan berkerikil ini kan ku susuri.
Hingga tak terhembus lagi nafas di dada.
Hingga tak ada lagi asa yang tersisa.

Seketika ku palingkan wajahku dari semua beban, Ku ikuti laju suara hati ini,menyusuri lorong kekosongan yang bersemayam di lubuk hati terdalamku. Untuk pertama kalinya aku rebah dalam pangkuan takdir. Ku menangis sejadi-jadinya, terus tengadah layangkan hiba dan serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa. Ku temukan setitik cahaya yang redup namun menghangatkan, cahaya yang telah lama ku tinggalkan demi sampah yang di namakan dunia. Ku pun tertunduk semakin dalam,mencoba mengungkap ada apa dengan semua cobaan yang kualami. Mulai ku sadari bahwa Tuhan mempunyai banyak rahasia, pasti ada hikmah dibalik jalan yang telah di tentukan oleh-Nya.

Gema adzan sentuh telinga, Aku terbuai oleh suara lirih dari orang-orang yang menyebut nama-Nya.
Mengagungkan kebesaran-Nya.

Di sudut pagi aku tercekat dalam bius senyap.
 Inikah anugerah? Membiarkan anganku terus terbang menjelajahi titik sadarku?
Ataukah akan menjadi sebuah malapetaka di hari esok, dimana semuanya terlupakan ketika senyuman itu terukir di wajah yang hari ini menangis karena mengingat semua perbuatan dosa yang Kucipta?

Ya Tuhan maafkan Aku, karena tak kuasa menahan dosa yang tercipta dalam setiap nafas yang ku hela.
Ya Tuhan, maafkan Aku, karena Aku tak tahu cara meminta maaf.
Ya Tuhan maafkan Aku.

created by : uhe "insane" ababil
(mohamad radjab cliemarcell)



Terisolasi Sepi

"Terisolasi Sepi"

geliat sang murka..
tampar luluh asaku..
membeku terpaku..
nikmati semua resah..

terhampar luka yang menganga..
terhimpit sesal tak berwujud..
tersenyum di atas derita...
perih luka terus ku dekap...

how can i explain this emptiness..??
and im too tired to stand alone..

ku susun simponi jiwa...
namun bisu yang menyapa...
ku peluk perihnya luka...
tanpa tetesan airmata...

sepi yang mengisolasi...
benamkan semua harapan...
jejak langkah kian ringkih..
ku lelah hadapi semua...
dan suram pun berubah hitam...
tawa angkuh sang purnama...
kian lantang mencaci nurani...

created by : uhe "insane" ababil
(mohamad radjab cliemarcell)