Nasihat Kecil dari Sang Jiwa

"Nasihat Kecil dari Sang Jiwa"

Langit begitu kelam seolah memendam murka,sembunyikan cerahnya bintang yang biasanya tertawa lirih.Aku yang biasanya berdiri kokoh diatas jalan yang tersapa duri,kini ringkih tertambat pada kenyataan yang ku cipta.
Entah mengapa hati ini sulit untuk tersenyum,bahkan di hari ini,hari dimana orang-orang berbahagia untukku.Ku buka mataku,namun yang terlihat hanya kegelapan,ku coba teriak,namun yang terbit hanyalah bentangan sunyi.Dunia terasa semakin kokoh menghimpit ragaku.
Aku ingin lari...!!!Aku ingin sembunyi..!!!Namun aku tak pernah bisa.
Lamunanku terus melayang menyusuri dinding kehampaan,hingga akhirnya terpecah oleh suara dari sahabatku yang bertanya.

"Apa yang kau lakukan disini sahabatku..??Mengapa engkau mengisolasi diri dari nyanyian kebahagiaan yang orang-orang ciptakan untukmu di hari ini..??Apa yang sedang terjadi padamu sahabatku..??Apakah sunyi yang menampar hatimu,ataukah roda nasib menggilas hatimu dan menghujamkan caci makinya terhadapmu..??Bangkitlah sahabatku dan menarilah bersama mereka."

Kepalaku tertunduk semakin dalam,diantara perasaan yang bercampur aduk,aku tak tahu mengapa tak sepatah kata pun terucap dari mulut yang biasanya dihiasi dengan kelakar dan canda tawa.Ku redam sejenak semua perasaan yang menguasai pikiranku,hingga akhirnya aku jawab pertanyaan dari sahabatku itu..

"Jika sunyi yang datang menari,sejak kecil aku sudah terbiasa menghibur diriku sendiri.Jika irama takdir menghujam relung jiwaku dan cacimaki menyumbat gendang telingaku,aku terbiasa tak menghiraukan mereka,karena aku tahu bahwa hidup ini adalah tempatnya ujian,bukan tempat untuk bersenang-senang.Aku tahu bahwa Tuhan mempunyai banyak rahasia yang tak di ketahui oleh umatnya,pasti ada hikmah di balik semua peristiwa,dan aku yakin bahwa Tuhan Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya,dan aku pun bisa merasa lebih baik setelah itu."

"Terus terang aku sangat bahagia hari ini,melihat semua teman-temanku berkumpul dan merayakan kebahagiaan ini bersamaku,namun di balik kebahagiaanku ini tersembunyi rasa takut yang terus mencakar-cakar dinding hatiku.Aku sangat bahagia melihat kenyataan bahwa orang-orang di sekitarku ternyata peduli terhadapku,namun aku takut karena di hari ini usiaku berkurang,artinya aku semakin dekat dengan kematian."
"Aku ingat mati sahabatku,karena kematian adalah janji yang pasti di tepati.Aku takut akan dosa yang kucipta dalam setiap hembusan nafasku,nafsu yang terus kuasai logika takkan pernah terpuaskan.Setiap usiaku bertambah,aku selalu bertanya dalam hati,apa yang akan aku jawab jika tiba saatnya aku ditanya apa yang aku kerjakan selama ini,apa yang harus aku jawab sahabatku??Beritahu aku..!!"

Di hari itu,tepatnya tanggal 24 maret,hari dimana dua puluh tiga tahun yang lalu aku di lahirkan ke dunia ini,hanya ada satu kalimat yang terlintas di benakku..
"Kematian hanya sekali,dan jadikanlah kematianmu di jalan Allah.."

Seketika aku bersujud dan memohon ampunan kepada-Nya bersama butiran airmata yang tak terasa menetes membasahi pipiku..

"Semoga desingan peluru menghantam keras ragaku di medan jihad,dan mengantarrkan kematianku,atau pada saat aku sujud di tengah shalat malam mengharap uluran tangan-Mu,atau disaat ku cipta amalan terbaik terhembuskan nafas sekarat yang mengantrakanku pada kematian yang paling indah di sisi-Mu..."

Amiiinn...


created by : uhe "insane" ababil
(mohamad radjab cliemarcell)

No comments:

Post a Comment

Hatur nuhun ka sadayana nu tos comment..