Sejak tahun 2005, aksara Sunda telah sering dibicarakan di Internet, terutama pada milis Kusnet. Awalnya, ada anggota milis memasukkan dokumen aksara Sunda dari salah satu buku aksara Sunda, dalam bentuk digital. Dokumen aksara Sunda tersebut membawa inspirasi Kang Dian Tresna Nugraha untuk membuat font aksara Sunda yang dinamai Ngalagena. Font tersebut menggunakan set karakter Latin-1.Atas dukungan anggota milis lainnya, Kang Dian kemudian mengadakan korespondensi dengan Michael Everson untuk mengajukan proposal agar aksara Sunda dimasukkan ke dalam Unicode. Setelah menunggu hampir 3 tahun, akhirnya pada April 2008, aksara Sunda remsi menjadi standar Unicode. Pada Februari 2008, Dinas Pendidikan Jawa Barat melalui Balai Pengelolaan Bahasa Daerah, memfasilitasi kegiatan Unicode Aksara Sunda tersebut dengan membentuk sebuah tim, yang diketuai oleh Oman Abdurrahman, dan bertugas untuk membuat standardisasi aksara Sunda. Misalnya, dalam bentuk aksara. Undang A. Darsa, salah seorang ahli aksara Sunda yang juga peneliti naskah-naskah Sunda kuno, mengusulkan bahwa bentuk aksara Sunda standar ditulis dengan bentuk sans-serif, tanpa kait, dan juga tidak tipis tebal. Alasannya, pertama, untuk memudahkan pembelajaran aksara Sunda, dan kedua, merujuk pada naskah-naskah yang telah ia baca.
Atas usulan tersebut, kemudian dibuatlah bentuk baku aksara Sunda (termasuk juga dalam fonta). Meski demikian, ada kebebasan pada siapapun untuk mengembangkan aksara Sunda dalam berbagai variasi, seperti layaknya tipe huruf yang ada pada aksara Latin. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh tim tersebut, antara lain:
  • Penyusunan buku Direktori Aksara Sunda untuk Unicode
  • Pembuatan font Unicode Standar aksara Sunda
  • Pembuatan keyboard driver untuk aksara Sunda
  • Pembuatan template makro untuk transliterasi dari aksara Latin ke Aksara Sunda.
Aksara/Huruf Sunda Kaganga Atau huruf Sunda Buhun berjumlah 32 huruf, terdiri dari, 7 aksara swara 'vokal mandiri' dan 25 aksara ngalagena (konsonan).

1. 7 aksara swara 'vokal mandiri'

Mengenal Huruf Sunda Kaganga | Irfan's Blog | 7 aksara swara/ vokal mandiri

2. 25 aksara ngalagena (konsonan)

Mengenal Huruf Sunda Kaganga | Irfan's Blog | 25 aksara ngalagena

Aksara swara/vokal mandiri artinya huruf vokal tersebut digunakan ketika tidak digunakan oleh konsonan. seperti huruf i pada ipang dan imas,huruf a pada mulia dan air, dan sebagainya.

Adapun huruf konsonan dalam huruf Sunda Kaganga sudah merangkap dengan huruf vokal /a/. seperti ka, ga, nga, pa, dan sebagainya. Adapun jika ingin dirubah menjadi ku, ke, atau ko maka harus memakai Rarangken...

Ada 14 macam Rarangken yang terdiri dari 3 kategori.. satu) rarangken yang ditulis di atas huruf, dua) di bawah huruf, dan tiga) sebaris dengan huruf.

Satu, 5 macam rarangken yang ditulis di atas huruf

Mengenal Huruf Sunda Kaganga | Irfan's Blog | rarangken yang ditulis di atas huruf | panghulu, pamepet, paneuleung, panglayar, panyecek

Dua, 3 macam rarangken yang ditulis di bawah huruf

Mengenal Huruf Sunda Kaganga | Irfan's Blog | rarangken di bawah huruf | panyuku, panyakra, panyiku

Tiga, 6 macam rarangken yang ditulis sebaris dengan huruf

Mengenal Huruf Sunda Kaganga | Irfan's Blog | rarangken sebaris huruf | panolong, paneleng, paningkal, pangwisad,  paten, pamaeh

Kalau berminat download font huruf sunda kaganga silakan klik DISINI

Font ini saya kutip dari http://sabilulungan.org. selain itu, di website ini, anda bisa langsung mengkonversikan huruf latin ke huruf sunda kaganga secara online.....