Indonesia, gemparkanlah dunia dengan prestasi

          Mari kita cermati kejadian-kejadian yang terjadi dalam kurun waktu 1 dekade terakhir ini. Sebut saja kerusuhan, korupsi, bencana alam, pembalakan hutan, pembajakan HAKI, kecelakaan transportasi, dan yang menhebohkan sekaligus membuat trenyuh adalah pembagian zakat di Pasuruan Jatim yang menewaskan 21 korban !
            Agama memang harus dibekali ilmu dan sebaliknya, niat yang bagus namun jika salah dalam mengatur dan mengelola pendistribusiannya pasti akan membawa malapetaka. Nominal 30.000 rupiah sebuah jumlah yang besar bagi masyarakat yang tengah didera kesulitan ekonomi, namun untuk disabungkan dengan arti sebuah nyawa pasti harga itu tidak ada artinya.
            Seandainya mau belajar dari pengalaman dan mengambil pengalaman yang pernah terjadi, peristiwa zakat maut Pasuruan ini tak akan terjadi. Peristiwa serupa pernah tejadi di Kediri, Pasar Minggu, dan Brebes. Semua korban  adalah kaum ibu-ibu yang berusia lanjut. Ironisnya dalam kejadian itu  selalu ada anak di bawah  umur yang di bawa dalam antrean tersebut
            Penyesalan pasti terjadi setelah melihat begitu banyak korban berjatuhan. Indonesia yang nota bene Negara dengan jumlah muslim terbesar dengan kekayaan alam yang sangat kaya tentunya akan menjadi sorotan dunia dengan masalah-masalah yang menimpa.
            Tak usah mencari  kesalahan, karena semua adalah kesalahan sebuah system. Islam sudah mengatur rapi semua system yang ada, mengatur reward dan punishment, namun manusia sering kali melupakan system tersebut dengan mengambil jalan pintas yang dangkal dan picik.
            Dunia akan sanggup menghidupi semua penghuni alam ini, namun ia tak sanggup untuk menghidupi seorang yang tamak dan serakah.

            Kemana solidaritas kita ? Kemana lari pajak kita?
            Semangat  untuk memberantas judi, warung remang-remang yang dilakukan kelompok tertentu harusnya juga diikuti dengan semangat untuk beramai-ramai mengentaskan kemiskinan, beramai-ramai mendirikan lembaga amal zakat dan sodakoh secara swadaya tak harus menunggu inisiatif pemerintah.
            Pembangunan fisik, gedung, jalan, apakah telah sepadan dengan pembangunan moril umat ? Berapa persen pajak yang didapat dalam satu tahun ? serta berapa persen pajak telah membantu pembangunan moril warga Negara Indonesia? Beragam nama pajak kita, omzet pajak triliunan, ada PPn, PPh, Bea Cukai, PBB, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), Balik Nama, Bikin Sim, Parkir dsb berapa persen dari pajak tersebut  yang sempat di nikmati kaum marjinal yang juga berhak untuk menikmatinya.
            Sebagai bangsa mari kita memiliki empati, memiliki rasa malu karena masih banyak saudara kita yang jauh dari kehidupan layak. Mari kita rindu dengan inovasi dan prestasi yang mengangkat nama baik kita. Ciptakan karya,… USA terkenal dengan hasil hi-technya, pun demikian  dengan Jepang, Prancis dengan winenya, bahkan China pun sudah jauh meninggalkan Indonesia.
            Lantas Indonesia dengan apanya? Kapan? Tuhan maha adil, tentunya Dia tidak menciptakan orang Amerika, Jepang dan Negara Eropa dengan sebuah genetika tunggal sebagai bangsa dengan gen smart dan kreatif, dan saya yakin bangsa Indonesia bukan di karunia gen dengan mentalitas, nyolong (dan variannya : 86, mark up, memangkas hak orang) dan ngemis.
            Mari bung, kita masih ada waktu untuk bersatu dalam amar makruf.

sumber :http://klampokidz.wordpress.com/2008/09/18/indonesiagemparkanlah-dunia-dengan-prestasi/

No comments:

Post a Comment

Hatur nuhun ka sadayana nu tos comment..